Algoritma adalalah kerangka dasar dari konsep suatu program untuk menyelesaikan masalah, Algoritma juga tidak terikat pada suatu bahasa pemrograman manapun atau dengan kata lain bahasa yang di gunakan juga bebas menggunakan bahasa apapun. Di dunia ini setiap orang itu mempunyai pola pikir yang berbeda karena itu akan menghasilkan Algoritma yang berbeda pula, suatu Alogaritma dapat dikatakan benar apabila dapat menyelesaikan masalah
Contoh Algoritma :
Misalkan ada 2 Ember yang berisi air(larutan) yang berwarna, (anggap saja Ember A dan Ember B). Ember A berisi air yang berwarna Merah, sedangkan Ember B berisi air yang berwarna Biru. Volume kedua ember tersebut sama.
Pertanyaannya? :
Bagaimanakah cara pertukaran isi kedua ember itu sehingga nanti akan menjadi Ember A berisi air warna Biru, dan Ember B berisi air warna Merah?
Algoritmanya:
Kondisi Awal : Ember A (Berisi air warna Merah) dan Ember B (Berisi air warna Biru).
Kondisi Ahir : Ember A (Berisi air warna Biru) dan Ember B (Berisi air warna Merah).
Penyelesaiannya:
Tambahkan satu ember kosong (anggap saja ember C)
Tuang ember A ke Ember C
Tuang ember B ke ember A
Tuang ember C ke ember B
selesai
Untuk melaksanakan suatu Algoritma kita perlu suatu bahasa Pemograman, contohnya: C++, Pascal, Visual basic, dll.
Notasi algoritma dapat di terjemahkan kedalam bahasa pemrograman apapun, dengan kata lain notasi algoritma bersifat independent. Notasi algoritma adalah notasi-notasi yang digunakan untuk menuliskan langkah-langkah algoritma pemecahan suatu domain permasalahan. Notasi algoritma harus independen dari spesifikasi suatu bahasa pemrograman (Satu hal yang perlu diingat, notasi algoritma bukan bahasa pemrograman). Ada 3 jenis notasi algoritma yaitu Deskripsi, Flow chart, dan Pseudo-code
1. Deskripsi
Adalah notasi algoritma
yang setiap langkah-langkah penyelesaian algoritmanya menggunakan
bahasa natural (sebagai contoh kita menggunakan bahasa Indonesia).
Biasanya proses diawali dengan kata kerja seperti ‘baca’, ‘ganti’,
‘hitung’, ‘pindahkan’ dan sebagainya. Sedangkan pernyataan kondisional
dapat dinyatakan dengan ‘Jika ... Maka ...’. Notasi ini sangat mudah
dimengerti, namun sulit untuk diterjemahkan kedalam bahasa pemrograman.
Contoh Analisis Deskripsi :
ALGORITMA Pertukaran isi dua buah ember, A dan B :
1. Tuangkan air dari ember A ke dalam ember C
2. Tuangkan air dari ember B ke dalam ember A
3. Tuangkan air dari ember C ke dalam ember B
ALGORITMA Pertukaran isi dua buah ember, A dan B :
1. Tuangkan air dari ember A ke dalam ember C
2. Tuangkan air dari ember B ke dalam ember A
3. Tuangkan air dari ember C ke dalam ember B
2. Flow chart (Bagan Alir)Flowchart (Bagan Alir)
berisi langkah-langkah komputasi yang dituliskan dalam sekumpulan
bentuk-bentuk geometri. Masing-masing simbol tersebut menggambarkan
suatu proses tertentu. Berikut merupakan simbol-simbol yang digunakan dalam Flowchart :
Contoh Flow Chart
3. Pseudo code
Pseudocode (pseudo = semu / tidak sebenarnya) adalah notasi algoritmik gabungan antara bahasa natural dan bahasa pemrograman. Banyak orang lebih menyukai menuliskan algoritma dalam bentuk ini karena hampir mirip dengan bahasa pemrograman terutama Pascal dan C. Selain itu, pseudocode lebih praktis dan mudah ditranslasikan ke dalam bahasa pemrograman. Tidak ada bentuk atau aturan baku untuk menuliskan pseudocode, yang terpenting adalah notasinya tidak membingungkan pembaca (dapat dimengerti).
Pseudocode (pseudo = semu / tidak sebenarnya) adalah notasi algoritmik gabungan antara bahasa natural dan bahasa pemrograman. Banyak orang lebih menyukai menuliskan algoritma dalam bentuk ini karena hampir mirip dengan bahasa pemrograman terutama Pascal dan C. Selain itu, pseudocode lebih praktis dan mudah ditranslasikan ke dalam bahasa pemrograman. Tidak ada bentuk atau aturan baku untuk menuliskan pseudocode, yang terpenting adalah notasinya tidak membingungkan pembaca (dapat dimengerti).
sekian dulu ulasan nya yaa mudah-mudah ada manfaatnya aamiin... oh iya ulasan ini diambil dari berbagai sumber bacaan.....
0 komentar:
Posting Komentar